
Kata
hijrah sedang booming belakangan ini, bahkan sudah menjamur hingga ke berbagai
kalangan. Banyak komunitas-komunitas hijrah dari kalangan anak-anak muda, mulai
dari orang biasa hingga selebritis. Keputusan mereka untuk berhijrah, biasanya
di tandai dengan berubah penampilan. Tak berhenti sampai di situ mereka juga
lebih rajin memperdalam ilmu agama dengan mengikuti kajian-kajian atau majelis
yang di adakan, lalu menerapkan nya dalam kehidupan sehari-hari. Namun disini
penulis ingin tekankan persepsi hijrah secara global. Jadi, sebenarnya apasih
hijrah itu dan hijrah itu untuk apa ? jadi hijrah itu bisa kita maknai sebagai
perubahan perilaku seseorang dari yang tadinya kurang baik menjadi lebih baik,
nah perubahan itulah yang bisa kita sebut sebagai hijrah.
Dosen
Pergurungan tinggi Ilmu Al-quran (PTIQ) Dr. Nur Rofiah, Bil. Uzm. Menjelaskan hijrah adalah berpindah
dari keadaan yang semula buruk menjadi keadaan yang baik, dari kondisi yang
sudah baik menjadi yang lebih baik. Jadi hijrah adalah proses memperbaiki diri,
cara berpikir, cara berucap serta bersikap secara terus menerus. Ini berlaku
bagi siapa saja, muslim ataupun non muslim.
Lalu
sampai mana tahap berhijrah itu ? dan adakah standarisasi kita untuk berhijrah
! menurut pernyataan Nur, berhijrah itu adalah bagaimana bisa menjadi hamba
yang baik menurut tuhan nya, berarti berhijrah menjadi orang beriman yang
mendorong berbuat kebaikan kepada diri sendiri maupun kepada oranglain. bukan
hanya pada manusia saja, tapi juga terhadap lingkungan nya termasuk tumbuhan
dan hewan.
Banyak
sekali contoh berbagai cara hijrah mulai dari hal kecil. “ sebagai murid
misalnya, berhijrah mungkin yang tadinya badung ( nakal ) berusaha menjadi
murid yang terus membaik, sebagai guru, yang tadi nya killer ( galak banget ),
dia terus menerus memperbaiki diri itu juga bisa disebut dengan hijrah” terang
Nur. Lalu misalnya kalau jadi pejabat, mungkin tergoda untuk berbuat
menyalahgunakan amanah, maka hijrahnya pejabat bisa dengan cara memperbaiki
untuk tidak melakukan itu lagi, sambungnya. Jadi hijrah, imbah nur, tidak
semata-mata urusan dengan tuhan, tetapi bagaimana keyakinan itu mendorong
seseorang mewujudkan kebaikan dimanapun berada dan sebagai apapun selama hidup,
kemudian mempertanggung jawabkan nya di hadapan tuhan kelak.
0 Komentar