Guys sering banget kita berdalih kalau dalam hidup itu, kita gak kenal kata “ cukup” yaa gak siihhh... Jadi seakan-akan kepuasan itu sebagai suatu area tanpa batas dan kepuasan bak sebuah sumur tanpa dasar yang harus dipenuhi terus. Lalu tanpa kita sadari, bahwa kehidupan kita terus dirasuki oleh mentalitas atau kata-kata “ belum puas” atau “belum cukup”. jangankan dua kata itu, denger kata “cukup” aja seperti barang langka. Ke mana gaung pola hidup sederhana yang pernah menjadi jargon nasional ? sungguh bangsa ini terlena dalam kerasukan dan telah kerasukan semangat berkomptisi memburu harta hingga nekat melakukan hal nekat yang bisa merugikan diri sendiri dan orang lain. Segelintir orang berprinsip bahwa sebuah kesederhanaan adalah “kemiskinan”, kesederhanaan adalah “penderitaan” dan hedonisme serta kemewahan adalah tujuan utama dari sebuah “kebahagiaan”.
Memang siiih... kebutuhan tiap orang berbeda, tapi setidaknya ada satu titik kebersahajaan yang bisa menjadi sebuah kesederhanaan yang mendidik dan membentuk mentalitas kita untuk menjujung tinggi kejujuran, kebenaran dan nilai-nilai luhur dari kehiupan. Mengapa ? karena hedonisme hanya akan membuat mental kita meterialistis, memandang segala sesuatu hanya dari sisi materi saja atau sisi yang terlihat memuaskan mata. Buat kalian yang hidup nya hedonis ingat bahwasanya ada batasan-batasan yang tidak bisa diterobos, ada wilayah-wilayah yang tidak bisa kalian terjang. Bukan untuk membuat sekat, tetapi justru untuk menciptakan harmoni hidup. Untuk menaklukan nafsu buas yang bisa menjadi monster menyeramkan. Untuk memanusiakan kita yang diciptakan dengan akal budi dan keluhuran hati.
Sebenarnya apa siih yang membuat kita miskin ? jawaban nya adalah selera gaya hidup, Allah telah kasih rezeki itu sesuai ukuran kita. “Kalau rezeki yang Allah kasih kita 5 maka hiduplah engkau 5, tapi kalau kau mau bahagia, rezeki mu 5 gaya hidupmu 4 supaya masih ada 1 untuk sedekahmu. Yang membuat kalian menderita ketika rezeki mu 5 gaya hidup mu 7 maka 2 nya ini yang menjadi beban hidupmu sehinnga kau tidak bisa lepas dari masalah yang selalu menghimpitmu”. Ujar Ust Das’ad latif
Terakhir dari penulis sedikit pesan buat mahasiswa dimanapun berada, sebenarnya ini pesan buat saya pribadi juga, kadang-kadang kita itu suka lupa diri kalau lagi punya uang banyak apalagi kalau lagi awal bulan beeeeuuuh... godaan nya banyak banget, kalau yang udah bisa hidup mandiri siih masih mending ini mah yang masih bergantung sama ortu nya. Jadi mulai saat ini kita harus bisa memanage uang dengan sangat baik, karena akan sangat berpengaruh ketika sudah berkeluarga kelak nanti. Kalau gak bisa yaa tanggung sendiri resiko nya mau di kasih makan apa keluarganya !!! penulis teringat pesan Pak Saepullah, Dosen Universitas Islam Sunan Gunung Djati Bandung, ia berkata “ hidup prihatin (sederhana) seseorang tidak akan menderita justru bisa meningkatkan kreativitas” terus satu lagi ini perkataan nya Ustadz Das’ad latif dalam salah satu tausiyah nya mengatakan “Yang membuat kita miskin bukan karena rezeki yang terbatas, tapi gaya hidup kita yang melebihi dari yang allah berikan dan hidupmu yang tadi nya tenang menjadi tidak tenang karena seleramu melebihi kebutuhan mu”.
To be continued....
0 Komentar